Jadi Kurir Sabu, Eks Pekerja Tambang di Baubau Ditangkap Polisi

Jadi Kurir Sabu Seorang mantan pekerja tambang berinisial AR (35) ditangkap oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Baubau karena diduga menjadi kurir narkotika jenis sabu. Penangkapan dilakukan pada Jumat malam (10/5/2025) di sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Wale, Kecamatan Wolio.

Penangkapan Berdasarkan Laporan Warga

Kepolisian mengungkap bahwa penangkapan AR berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai aktivitas peredaran narkoba di lingkungan tersebut. Setelah melakukan penyelidikan, petugas langsung melakukan penggerebekan dan menemukan AR beserta barang bukti sabu seberat 5,3 gram.

“Pelaku kami amankan bersama barang bukti sabu yang dibungkus plastik bening, timbangan digital, dan alat isap,” ujar IPTU Rizal Mahendra, Kasat Narkoba Polres Baubau, dalam konferensi pers pada Sabtu (11/5).

Pelaku Mengaku Terdesak Ekonomi

Dalam pemeriksaan, AR mengaku baru beberapa bulan terakhir menjadi kurir sabu setelah kehilangan pekerjaan di sektor tambang. Ia mengaku tergiur bayaran Rp500 ribu untuk sekali antar barang haram tersebut.

“Pelaku mengaku mendapat perintah dari seseorang yang kini masih dalam pengejaran. Kami sedang melakukan pendalaman untuk mengungkap jaringan di atasnya,” kata IPTU Rizal.

Diancam Hukuman 20 Tahun Penjara

Atas perbuatannya, AR kini ditahan dan dijerat dengan Pasal 114 ayat (1) dan/atau Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ia diancam hukuman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun.

Pihak kepolisian menegaskan akan terus melakukan pengembangan untuk membongkar jaringan peredaran sabu di wilayah Baubau dan sekitarnya. Warga pun diimbau tetap waspada dan melapor jika mengetahui aktivitas mencurigakan.

Reaksi Pemerintah dan Warga Setempat

Kasus ini memicu keprihatinan di kalangan warga dan pemerintah setempat. Lurah Wale, Aksan, menyebut pihaknya akan meningkatkan edukasi bahaya narkoba serta menguatkan pengawasan lingkungan.

“Kami juga berharap ada solusi jangka panjang seperti pelatihan kerja atau dukungan ekonomi agar pemuda tidak mudah tergoda masuk dunia narkoba,” tutupnya.