Trump Terkena Dampak 2 Sektor ke RI

Kebijakan tarif impor tinggi dari mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menimbulkan kekhawatiran global. Indonesia termasuk yang terkena imbas, terutama di dua sektor penting.

Trump Industri Tekstil dan Pakaian Jadi Paling Terdampak

Industri tekstil dan pakaian jadi menjadi sektor yang paling rentan. Amerika Serikat adalah salah satu pasar utama untuk produk tekstil Indonesia. Produk seperti pakaian jadi dan bahan kain banyak diekspor ke sana.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa, memperkirakan penurunan ekspor bisa mencapai 30%. Hal ini terjadi jika tarif benar-benar diberlakukan.

“Biaya produksi dalam negeri akan kalah saing. Barang kita bisa tergeser oleh produk dari negara seperti Vietnam atau Bangladesh,” ujarnya.

Sektor Elektronik dan Komponen Terancam

Sektor elektronik juga ikut terancam. Indonesia mengekspor berbagai komponen seperti kabel, peralatan rumah tangga, dan suku cadang ke Amerika Serikat.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Elektronika Indonesia (Gabel), Bayu Wirawan, menyatakan bahwa tarif tinggi akan membuat produk Indonesia kalah saing.

“Pasar ekspor ke AS penting. Kalau tarif naik, pembeli akan beralih ke negara lain yang lebih murah,” katanya.

Pemerintah Didorong Bertindak Cepat

Pelaku industri meminta pemerintah bergerak cepat. Langkah diplomasi dan jalur Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) bisa diambil.

“Kalau tidak ditangani, kita bisa kehilangan pasar dan investasi,” kata Jemmy.

Kementerian Perdagangan masih mempelajari dampak kebijakan Trump. Mereka juga berkoordinasi dengan KBRI di Washington serta pelaku usaha dalam negeri.

Perluas Pasar Ekspor Jadi Solusi

Beberapa pelaku industri mulai mencari pasar baru, seperti Eropa dan Timur Tengah. Diversifikasi dianggap penting agar tidak tergantung pada Amerika Serikat.

“Ini peringatan agar kita jangan bergantung pada satu pasar. Tapi kehilangan AS tetap berat,” tutup Bayu.