Tradisi Unik Warga di Mamuju Sambut Ramadhan, Nyalakan Lilin di Atas Kuburan

Tradisi Unik Menjelang bulan Ramadhan, warga di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, memiliki tradisi unik yang telah berlangsung turun-temurun. Setiap tahun, menjelang kedatangan bulan suci, mereka menyambut Ramadhan dengan menyalakan lilin di atas kuburan. Tradisi ini dikenal dengan nama “Mappanre Tando” dan dianggap sebagai bentuk doa dan penghormatan kepada arwah para leluhur.

Mappanre Tando: Tradisi yang Penuh Makna

Mappanre Tando adalah tradisi di mana warga Mamuju menyalakan lilin di makam keluarga atau makam umum sebagai simbol doa dan permohonan ampunan bagi para leluhur yang telah meninggal. “Kami percaya bahwa dengan menyalakan lilin di makam, doa kami untuk arwah yang sudah meninggal dapat sampai. Ini juga sebagai tanda rasa syukur dan penghormatan kepada mereka,” ungkap salah seorang warga setempat.

Persiapan Menyambut Ramadhan

Pada malam menjelang Ramadhan, warga Mamuju mulai mempersiapkan lilin dan peralatan untuk Mappanre Tando. Biasanya, mereka membersihkan makam terlebih dahulu, kemudian menyalakan lilin di atasnya. Banyak yang datang berkelompok, mengenakan pakaian serba putih sebagai simbol kesucian, dan membaca doa bersama untuk arwah keluarga. Keheningan malam yang diterangi oleh cahaya lilin menciptakan suasana yang penuh khidmat dan penuh makna.

Nilai Kultural dan Spiritualitas

Tradisi Mappanre Tando bukan hanya sekedar acara sosial, tetapi juga sarat dengan nilai kultural dan spiritual. Bagi masyarakat Mamuju, Ramadhan tidak hanya sekadar menyambut datangnya bulan puasa, tetapi juga momen untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dengan mendoakan orang-orang yang telah meninggal. “Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk berdoa bagi orang tua dan leluhur kami. Dengan tradisi ini, kami juga mengingat pentingnya keluarga dan hubungan antargenerasi,” ujar seorang tokoh agama setempat.

Tradisi yang Dilestarikan

Meski banyak tradisi berubah seiring waktu, Mappanre Tando tetap dipertahankan sebagai bagian dari warisan budaya yang kaya. Para generasi muda di Mamuju juga semakin menyadari pentingnya melestarikan tradisi ini. Pemerintah daerah juga mendukung pelestarian tradisi tersebut sebagai salah satu bagian dari kebudayaan yang perlu dijaga. “Kami mendukung penuh tradisi ini karena selain memiliki nilai budaya yang tinggi, juga mengandung pesan moral yang mendalam,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Mamuju.

Harapan untuk Ramadhan yang Penuh Berkah

Dengan dilaksanakannya tradisi Mappanre Tando, masyarakat Mamuju berharap agar Ramadhan yang akan datang dapat membawa berkah dan kedamaian. Semoga setiap doa yang dipanjatkan melalui tradisi ini dapat memberikan ketenangan bagi yang telah meninggal serta berkah bagi yang masih hidup. Bagi mereka, Ramadhan adalah waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan mengenang jasa orang tua yang telah tiada.