Suporter Bola Mengamuk di Buton, Wasit Nasional Jadi Bulan-bulanan hingga Pingsan

Suporter Bola Pertandingan sepak bola di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, berakhir ricuh setelah suporter yang tak terima dengan keputusan wasit melakukan aksi anarkis. Seorang wasit nasional menjadi korban pengeroyokan hingga pingsan di tengah lapangan.

Kericuhan Dipicu Keputusan Kontroversial Wasit

Insiden tersebut terjadi dalam laga yang berlangsung di sebuah stadion lokal di Buton. Suporter yang diduga kecewa dengan keputusan wasit tiba-tiba merangsek masuk ke lapangan dan melancarkan serangan brutal.

Menurut saksi mata, situasi memanas setelah wasit memberikan keputusan penalti yang dianggap merugikan salah satu tim. Suporter yang tidak terima langsung berteriak dan melemparkan berbagai benda ke arah lapangan sebelum akhirnya turun dan menyerang sang pengadil pertandingan.

Wasit Mengalami Luka Serius, Dibantu Petugas Keamanan

Dalam kejadian ini, wasit nasional yang memimpin pertandingan mengalami luka cukup serius. Ia sempat tak sadarkan diri akibat pukulan dan tendangan bertubi-tubi dari massa yang mengamuk.

Beruntung, petugas keamanan yang berada di lokasi segera bertindak untuk mengamankan korban. Wasit kemudian dievakuasi ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Pihak Berwenang Siap Ambil Tindakan Tegas

Kapolres Buton menyatakan bahwa pihak kepolisian sedang menyelidiki insiden ini dan akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku pengeroyokan.

“Kami sudah mengidentifikasi beberapa orang yang terlibat dalam aksi kekerasan ini. Mereka akan diproses hukum sesuai aturan yang berlaku,” ujar Kapolres dalam keterangannya kepada media.

Selain itu, pihak penyelenggara turnamen juga mengutuk keras tindakan anarkis suporter dan berjanji akan memperketat pengamanan di pertandingan selanjutnya.

Seruan Agar Suporter Lebih Dewasa dalam Mendukung Tim

Insiden ini kembali menjadi peringatan bagi dunia sepak bola Indonesia mengenai pentingnya sportivitas dalam mendukung tim kesayangan. Banyak pihak, termasuk pemain dan pelatih, menyerukan agar suporter lebih bijak dan tidak mudah terpancing emosi.

Sepak bola seharusnya menjadi ajang hiburan dan pemersatu, bukan tempat untuk melampiaskan amarah dengan kekerasan. Semua pihak diharapkan bisa belajar dari kejadian ini agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Apakah artikel ini sudah sesuai dengan yang diharapkan?