Meriam Bersejarah di Benteng Keraton Buton Dipenuhi Coretan Vandalisme

Meriam bersejarah yang berada di Benteng Keraton Buton, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mengalami kerusakan akibat aksi vandalisme. Sejumlah coretan dengan cat semprot dan goresan benda tajam terlihat jelas di permukaan meriam, mengurangi nilai historis serta estetika salah satu peninggalan penting di benteng tersebut.

Kondisi Meriam Bersejarah dan Aksi Vandalisme

Benteng Keraton Buton merupakan salah satu situs cagar budaya yang menyimpan banyak sejarah kejayaan Kesultanan Buton. Namun, salah satu meriam yang menjadi daya tarik wisata kini tampak dipenuhi coretan tangan-tangan tidak bertanggung jawab. Coretan tersebut berupa tulisan serta simbol yang dibuat menggunakan cat semprot berwarna mencolok dan beberapa ukiran yang menggores permukaan meriam.

Menurut salah satu penjaga benteng, aksi vandalisme ini diduga terjadi pada malam hari saat kawasan benteng sepi dari pengunjung. “Kami menemukan coretan ini saat melakukan pengecekan rutin. Ini sangat disayangkan karena meriam ini merupakan bagian dari sejarah yang harus dijaga,” ujar La Ode Ramli, seorang juru pelihara situs bersejarah di Benteng Keraton Buton.

Kecaman dari Masyarakat dan Pemerhati Sejarah

Kejadian ini mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk pemerhati sejarah dan masyarakat setempat. Ketua Komunitas Sejarah Buton, Rahmat Syahrir, menyayangkan aksi vandalisme ini karena merusak aset budaya yang seharusnya dilestarikan.

“Kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga peninggalan sejarah ini. Tindakan vandalisme seperti ini sangat tidak menghargai perjuangan leluhur kita dan merusak nilai edukasi bagi generasi mendatang,” tegasnya.

Selain itu, warga sekitar juga merasa prihatin dan meminta pemerintah daerah serta pihak terkait untuk meningkatkan pengawasan di lokasi tersebut.

Upaya Pelestarian dan Pengawasan Meriam Bersejarah

Pemerintah Kota Baubau melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan berjanji akan segera membersihkan coretan tersebut serta memperketat pengawasan di area benteng. Kepala Dinas Pariwisata Baubau, Syamsul Bahri, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

“Kami akan meningkatkan patroli dan memasang kamera pengawas di beberapa titik strategis untuk mengantisipasi aksi vandalisme. Selain itu, kami juga akan melibatkan masyarakat dalam menjaga situs bersejarah ini,” ujar Syamsul Bahri.

Masyarakat dan wisatawan juga diimbau untuk ikut serta dalam menjaga kebersihan dan kelestarian situs sejarah. Diharapkan, dengan langkah-langkah preventif yang lebih baik, aksi perusakan seperti ini tidak terulang lagi di masa mendatang.