
Menteri PU Konstruksi Jembatan Buton–Muna Dimulai 2026
Menteri PU dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa pembangunan fisik Jembatan Buton–Muna akan dimulai pada tahun 2026. Kepastian ini disampaikan langsung dalam kunjungan kerjanya ke Sulawesi Tenggara, yang difokuskan pada percepatan konektivitas antarwilayah di Indonesia bagian timur.
Jembatan yang menghubungkan Pulau Buton dan Pulau Muna tersebut telah lama dinantikan masyarakat setempat, karena selama ini akses transportasi hanya mengandalkan kapal penyeberangan yang rawan terganggu cuaca ekstrem.
Menteri PU Tahap Perencanaan Segera Dikebut
Saat ini, proyek ini sedang dalam tahap finalisasi studi kelayakan (feasibility study) dan desain teknis awal. Kementerian PUPR menargetkan seluruh dokumen perencanaan dan persiapan lahan rampung pada akhir tahun 2025. Setelah itu, proses lelang akan dilakukan agar konstruksi fisik dapat dimulai awal 2026.
Pemerintah pusat juga berkoordinasi erat dengan pemerintah provinsi dan kabupaten terkait untuk menyelesaikan proses pembebasan lahan serta sosialisasi kepada masyarakat terdampak.
Proyek Prioritas Nasional
Jembatan Buton–Muna diproyeksikan memiliki panjang lebih dari 6 kilometer dan akan menjadi salah satu jembatan penghubung laut terpanjang di Indonesia. Proyek ini telah masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) karena dinilai penting untuk mempercepat mobilitas orang dan barang.
Tidak hanya itu, pembangunan jembatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan sektor pariwisata, memperluas distribusi barang antarwilayah, dan meningkatkan daya tarik investasi lokal.
Dukungan Daerah dan Masyarakat
Pemerintah daerah menyatakan siap mendukung kelancaran proyek, baik dari sisi teknis maupun anggaran pendamping. Sementara itu, warga menyambut gembira kabar tersebut, karena jembatan akan memangkas waktu tempuh dan meningkatkan stabilitas transportasi.
Menteri PUPR menegaskan bahwa proyek ini akan terus dipantau secara berkala agar berjalan tepat waktu dan sesuai dengan standar keselamatan konstruksi nasional.