KKP Perkuat Kelembagaan Nelayan Lewat Kopdeskel Merah Putih

KKP Perkuat Kementerian Kelautan dan Perikanan terus mendorong penguatan ekonomi nelayan melalui program Kopdeskel Merah Putih. Program ini merupakan inisiatif strategis untuk membentuk dan memperkuat kelompok usaha nelayan berbadan hukum di wilayah pesisir.

Kelembagaan yang tertata menjadi kunci bagi nelayan untuk mendapatkan akses pembiayaan, pelatihan, hingga pasar yang lebih luas. Dengan pendekatan ini, nelayan diharapkan tidak hanya menjadi produsen hasil laut, tetapi juga pelaku ekonomi yang memiliki daya saing.

Fokus ke Daerah Pesisir dan Pulau Kecil

Program Kopdeskel Merah Putih difokuskan di wilayah-wilayah yang selama ini kurang tersentuh pembinaan. Wilayah pesisir terpencil, pulau kecil, dan kawasan perbatasan menjadi prioritas utama.

Melalui pendampingan langsung, kelompok nelayan dilatih mengelola koperasi dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Mereka juga diberikan pelatihan tata kelola keuangan, perencanaan usaha, serta penguatan manajemen kelompok.

KKP Perkuat Digitalisasi dan Akses Pasar

KKP tidak hanya menargetkan kelembagaan formal, tetapi juga mendorong penerapan digitalisasi usaha perikanan. Para nelayan diajak memanfaatkan platform daring untuk menjual hasil tangkapan langsung ke konsumen.

Dengan sistem ini, rantai distribusi menjadi lebih efisien dan harga jual yang diterima nelayan bisa lebih tinggi. Selain itu, nelayan diberi akses ke berbagai pelatihan online dan layanan konsultasi jarak jauh melalui platform pemerintah.

Harapan Mendorong Kemandirian

Melalui Kopdeskel Merah Putih, KKP berharap nelayan Indonesia semakin berdaya, tidak tergantung pada tengkulak, dan mampu mengelola usahanya secara mandiri. Program ini juga menjadi bagian dari strategi besar pembangunan ekonomi biru.

Pemerintah akan terus mendorong kolaborasi dengan pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan mitra swasta agar penguatan kelembagaan nelayan bisa berjalan berkelanjutan.