
Bulog Baubau Serap 30 Ton Gabah Petani Lokal
Bulog Baubau terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas pangan dan mendukung kesejahteraan petani lokal. Hingga pertengahan Juli 2025, Bulog Baubau telah menyerap sebanyak 30 ton gabah hasil panen petani dari sejumlah wilayah di Sulawesi Tenggara.
Bulog Baubau Serap Dukung Harga Gabah Petani
Kepala Bulog Baubau, Irwan Akbar, menyatakan bahwa penyerapan gabah ini dilakukan sebagai upaya menjaga harga gabah di tingkat petani agar tidak anjlok, sekaligus memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP). Gabah yang diserap berasal dari petani di wilayah Baubau, Buton, dan Muna.
“Kami membeli gabah petani sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan. Ini penting agar petani tidak dirugikan dan terus semangat menanam,” ujar Irwan, Jumat (19/7/2025).
Bulog Baubau Serap Proses Penyerapan dan Kualitas Gabah
Gabah yang diserap merupakan jenis Gabah Kering Panen (GKP) dengan kadar air dan kotoran sesuai standar. Proses penyerapan dilakukan melalui mitra kerja sama Bulog, yakni penggilingan padi lokal yang telah terverifikasi dan memiliki kapasitas produksi yang stabil.
Menurut Irwan, kualitas gabah yang masuk ke gudang Bulog cukup baik. Pihaknya memastikan bahwa gabah tersebut nantinya akan diproses menjadi beras medium yang bisa didistribusikan untuk program bantuan pangan atau dijual ke masyarakat melalui operasi pasar.
Antisipasi Dampak El Nino
Penyerapan gabah ini juga menjadi langkah antisipasi menghadapi potensi kekurangan pasokan beras akibat dampak El Nino yang masih berlanjut di beberapa daerah. Dengan stok cadangan yang mencukupi, Bulog berharap dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasaran.
“Kami akan terus menyerap hasil panen petani sepanjang masih tersedia dan sesuai standar. Bulog siap menjadi mitra petani dalam menjaga ketahanan pangan daerah,” tegas Irwan.
Harapan Petani
Salah satu petani dari Kecamatan Lasalimu, Amiruddin, menyampaikan apresiasi terhadap langkah Bulog. Ia menyebut penyerapan gabah ini sangat membantu petani, terutama dalam menghadapi fluktuasi harga di pasar lokal.
“Kami berharap Bulog terus hadir mendampingi petani dan memperluas jangkauan penyerapan gabah, agar petani bisa lebih tenang saat panen,” ujarnya.