
Batalyon Teritorial Pembangunan Segera Dibentuk di Baubau
Batalyon Teritorial Pemerintah bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan segera membentuk Batalyon Teritorial Pembangunan di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat pertahanan sekaligus mendorong pembangunan di kawasan kepulauan.
Batalyon Teritorial Sinergi Militer dan Pembangunan Wilayah
Batalyon ini dirancang memiliki dua peran utama. Selain bertugas menjaga stabilitas keamanan, satuan ini juga akan terlibat langsung dalam kegiatan pembangunan. Baubau dipilih karena posisinya yang strategis sebagai pintu gerbang Buton Raya.
Sebagai informasi, program ini merupakan bagian dari penguatan fungsi teritorial TNI di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Dengan demikian, prajurit yang tergabung nantinya akan menjalankan tugas sosial dan kemasyarakatan secara langsung.
Dukungan Pemerintah dan Antusiasme Masyarakat
Sementara itu, pemerintah daerah menyambut positif rencana ini. Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, menyebut bahwa kehadiran batalyon akan berdampak besar terhadap kemajuan infrastruktur dan ketahanan wilayah.
“Kami mendukung penuh. Ini bukan hanya penambahan kekuatan militer, tetapi juga langkah strategis untuk membina ketahanan wilayah dari dalam,” ucap Monianse.
Tak hanya pemerintah, masyarakat pun menyatakan dukungannya. Mereka berharap program ini dapat membawa perubahan, terutama dalam perbaikan jalan desa, layanan kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.
Batalyon Teritorial Penempatan Strategis dan Tahapan Pembangunan
Untuk lokasi, batalyon ini akan ditempatkan di lahan seluas 50 hektar di wilayah barat Kota Baubau. Saat ini, proses administrasi dan kajian kelayakan hampir selesai.
Setelah itu, pembangunan fasilitas seperti markas, barak prajurit, dan tempat pelatihan akan dimulai pada akhir 2025. Penempatan personel dilakukan bertahap, dengan prioritas pada prajurit yang memiliki keahlian teritorial.
Bagian dari Rencana Pertahanan Wilayah Timur
Secara lebih luas, pembentukan batalyon ini merupakan bagian dari Grand Design Pertahanan Wilayah Timur. Program ini dirancang oleh TNI untuk menghadirkan prajurit yang tak hanya siap bertempur, tetapi juga mampu membina masyarakat.
Melalui pendekatan ini, TNI akan menjalankan kegiatan seperti pelatihan keterampilan, ketahanan pangan, serta penyuluhan wawasan kebangsaan. Harapannya, kehadiran mereka bisa menjadi kekuatan yang tumbuh bersama rakyat, bukan sekadar penjaga kedaulatan.